Hijauan Makanan Ternak – Solusi Bagi Petani Kecil
Para Petani Kecil Secara Tradisional memberikan pakan bagi ternaknya berasal dari sumber daya pakan yang ada yang tersedia secara bebas dan tidak mempunyai nilai tambah selain sebagai pakan. Sumber daya ini meliputi sisa hasil pertanian dan vegetasi alam seperti rerumputan. Dedaunan, pohon dan semak. Dengan meningkatnya jumlah ternak dan bertambah luasnya areal pertanian, sumberdaya yang semula berlimpah ini menjadi semakin terbatas. Akibatnya, para petani harus membuang waktu lebih banyak untuk member pakan pada ternaknya, baik dengan cara menggembalakan ternaknya ketempat-tempat yang lebih jauh. Banyak petani yang mengalami dilemma apakah mengurangi jumlah ternak yang dipelihara, atau mencari sumber-sumber pakan baru. suplementasi sumberdaya pakan tradisional dengan HMT budidaya merupakan suatu jalan keluar yang sederhana.
Bagi kebanyakan petani menanam HMT merupakan suatu konsep Baru, tidak seperti mengevaluasi suatu varietas Padi. Kebanyakan petani di Asia Tenggara sebelumnya tidak pernah berfikir untuk menanam HMT bagi ternaknya. Bila di Tawarkan Suatu Jenis HMT baru, umumnya mereka akan bertanya: “Apakah tanaman ini akan tumbuh baik dilahanku”? dan “ Apakah ternakku akan menyukai ini”?.. “Apakah ada keuntungan saya menanam Tanaman ini“?...
Beberapa contoh Hijauan Makanan Ternak yang lazim d masyarakat:
Arachis Pintoi (legume pendek, menjalar dengan percabangan Horisontal (stolon dan rizoma) yang berakar, dan dapat membentuk tanaman baru)
Gamal ( salah satu jenis tanaman yang disukai ternak biasa digunakan sebagi pagar dan banyak mengandung gizi tinggi sangat cocok dicampur dengan jerami padi)
Masalah-masalah utama yang dapat diatasi petani dengan menggunakan HMT :
1. Kekurangan Pakan secara Umum
Seringkali masalah utama dalam pemerian pakan dimusim kemarau bukanlah kelangkaannya melainkan kualitas pakan yang tersedia sangat rendah. Pemanfaatan pakan yang berkualitas rendah ini dapat diperbaiki dengan pemberian tanaman sumber protein. Mialnya dedaunan legume pohon.
2. Kekurangan Tenaga Kerja untuk memberikan pakan kepada ternak
HMT budidaya dapat menyediakan yang siap pakai pada saat tenaga kerja kurang. Ini seringkali berupa petakan potong angkut dekat kandang.
3. Perlindungan ternak terhadap pencurian dan kecelakaan
Ternak yang merumput jauh dari desa lebih rentan terhadap kecelakaan atau pencurian. Bila HMT ditanam dekat rumah, perlindungan terhadap ternak lebih mudah.
4. Kerusakan tanaman oleh hewan yang berkeliaran
Penggembalaan ternak tanpa pengawasan merupakan masalah penting bagi petani lahan kering/ pekebun. Hewan yang berkeliaran bebas seringkali menyebabkan kerusakan pada tanaman pertanian dan perkebunan. Penanaman HMT merupakan pilihan bagi petani untuk meningkatkan pengawasan bagi ternaknya karena kemudahan memperoleh pakan.
Contoh Model Kandang
Contoh Model Kandang
(sumber : werner W. Stur dan Peter M. Horne) diterjemahkan oleh Maimynah Tehulele, Tatang M. Ibrahim dan Ibrahim) | |||||||||
Tidak ada komentar:
Posting Komentar